“Mulai sekarang dan seterusnya,
aku ingin mendukung yang lain dan menikmati suasana setiap saat”
Saat kami bersama, kami sering
dibilang, “Kalian terlalu berisik (hehe)”. Saat kami bersembilan bertemu, aku
sering diusik, lalu semuanya memanggilku maskot. Aku sendiri berpikir begitu.
Aku sering mengatakan “apa bisa begitu?” dan “tentu saja”. Kebiasaanku yang
sering bilang begitu sering ditiru oleh Shukashuu. Meskipun aku sering diusik, tapi
bersama dengan yang lain sangat menyenangkan.
Saat kecil, orang-orang
memanggilku dewasa, mereka bilang aku anak yang selalu mengejar untuk menjadi
nomor satu. Aku dulu sering bingung dan gugup. Aku sering menyendiri agar tak
meninggalkan kesan yang buruk terhadap orang di sekitarku. Aku juga suka
menggambar. Saat SMP, aku tertarik untuk menjadi komikus atau animator. Saat
sekolah aku sering membahas tentang manga dan anime bersama temanku, beberapa
ada yang ingin menjadi pengisi suara. Lalu aku bilang “Baiklah, aku yang
menggambar, dan kau yang mengisi suara dari gambarku.” Namun, menjadi pengisi
suara memiliki banyak persyaratan. Saat aku menonton kisah seorang pengisi
suara, aku menjadi bersemangat “menjadi pengisi suara sangat bagus, ya.” Lalu,
setelah lulus sekolah, aku terus bermimpi untuk menjadi seorang pengisi suara.
Setelah aku berhasil menjadi
pengisi suara, aku dengar bahwa aku bisa bergabung dengan Love Live! Sunshine!!
Aku sangat terharu. Saat aku mendengar kabar bahwa aku lolos audisi. Aku berteriak
“yes!” meski aku sedang memegang kopi saat itu. Rasa bahagia, air mata, dan semua
perasaan terluapkan (hehe). Aku tidak bisa menahan reaksi yang intens seperti
itu.
Ruby adalah gadis yang pemalu dan
cengeng, jadi aku sangat khawatir padanya. Namun dia selalu mendambakan Idol
sejak kecil. Dia mampu untuk mengeluarkan perasaannya untuk menjadi idol,
menurutku dia telah berusaha keras. Ruby memiliki sifat baik yang tidak aku
punya. Setelah membandingkan karakterku dengan karakternya, kelihatannya ada beberapa
kesamaan antara kami. Sebagai contoh, cara Ruby mengatasi situasi tertentu,
cara bernyanyi dengan suara Ruby, dan macam-macam tindakan yang membantuku
untuk berperan.
Sebagai tambahan, Ruby adalah
gadis yang “Walau hanya seorang saja yang mendukungku, aku akan terus berusaha
dan melakukan yang terbaik.” Aku juga berpikiran demikian. Sebagai contoh, aku
membalas sendiri beberapa surat penggemar dan menerima hadiah mereka. Penggemar
mungkin ingin lebih mengenal Ai Furihata. Aku sangat bersyukur jika ada orang
yang ingin lebih mengenalku. Aku berusaha untuk menghilangkan kebiasaan buruk.
Agar bisa diterima oleh semua orang, aku terus berusaha dan terus maju.
Saat kami sembilan yang berbeda
karakter berkumpul, “semua orang yang saling curiga saat bekerja” adalah salah
satu contoh “semua orang bersikap dewasa”. Aku selalu bisa merasakan hal itu. Sungguh
tak bisa diterima bagiku jika aku tidak belajar dengan baik. Namun, saat proyek
ini dimulai, saat berusaha untuk akrab dengan semuanya, aku mulai memahami mereka.
Mereka semua sangat kuat. Aku merasa aku harus lebih berusaha. Mereka semua
sungguh berkualitas. Itu karena ada kami sembilan yang belajar untuk terus
berusaha. Mulai sekarang dan seterusnya, aku ingin terus bersama yang lain. Kami
akan terus berjuang bersama. Terkadang aku dibilang: “kau seperti ibu-ibu”.
(hehe)
Ini merupakan pertama kali aku
terlibat dalam proyek besar, dan aku sering merasa gelisah. Aku berharap aku
bisa terus berkembang. Ada banyak hal yang belum pernah kucoba, dan aku kurang
berpengalaman. Aku berharap untuk bisa mengatasi kekuranganku dengan segala
kekuatan. Tentu saja penampilanku masih belum sempurna, aku akan terus belajar
menari dan menyanyi dengan baik.